Rabu, 13 Mei 2009

Rumah Pintar Percontohan Nasional

Menyediakan Sarana Belajar bagi Masyarakat

Rumah pintar Kabupaten Wonogiri, diresmikan oleh ibu negara Ny Ani Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada tanggal 29 Desember 2007. Di Indonesia, kehadiran rumah pintar Wonogiri, tumbuh menjadi percontohan nasional bersama rumah pintar di Kabupaten Pacitan Jatim. Berikut laporannya.

MENGAPA rumah pintar didirikan? Ini berkaitan erat dengan latar belakang rendahnya minat baca dan kurangnya sarana belajar masyarakat, yang itu menjadi kendala bagi kemajuan bangsa.

Menyikapi persoalan ini, pihak Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) yang diprakarsai ibu negara Ny Ani SBY, menggagas konsep pendirian rumah pintar. Yakni wahana yang menyediakan sarana prasarana (sapras) belajar anak-anak dan masyarakat, agar mendapatkan kemudahan dalam memperoleh akses pembelajaran lewat jalur nonsekolah.

Di Wonogiri, rumah pintar didirikan menempati bekas rumah dinas kepala Dinas Pertanian Wonogiri, di Jl Kiai Mojo 2, tepatnya di Jatirejo, Wonoboyo, Wonogiri Kota. Keberadaan rumah pintar ini merupakan kelanjutan langkah setelah pemkab setempat terlebih dulu diberi bantuan dua sepeda motor pintar dan satu mobil pintar dari Presiden SBY.

Sebagai tindak lanjut diterimanya motor dan mobil pintar, Wonogiri kemudian dipercaya menjadi perintis pendirian rumah pintar untuk percontohan nasional, bersama dengan Kabupaten Pacitan Jatim.

’’Ini merupakan kepercayaan dari negara yang membanggakan. Tapi juga mengundang konsekuensi dan tanggung jawab yang tidak ringan, karena dijadikan model percontohan nasional,’’ kata Bupati Begug Poernomosidi.

Fasilitas Pembelajaran

Kepala Dinas Pendidikan Drs H Suparno MPd, didampingi Kabid Pendidikan Non-Formal dan Informal (PNFI) setempat, Drs H Suharno MPd menyatakan, rumah pintar menyediakan berbagai macam fasilitas pembelajaran, untuk menunjang proses pembelajaran masyarakat.

Rumah pintar, tumbuh menjadi sentra pembelajaran di jalur nonsekolah. Yakni menjadi sentra buku, untuk menunjang kegiatan membaca, menulis dan berhitung.

Juga menjadi sentra alat permainan edukatif (APE), yang menyediakan aneka macam sarana APE seperti balok susun, puzzle, boneka tangan, dan berbagai APE lain yang digunakan untuk mengembangkan potensi anak secara optimal.

Kecuali itu, juga menjadi sentra panggung dan audio visual, yang menyajikan berbagai macam cerita tentang ilmu pengetahuan atau pengalaman sehari-hari, yang disampaikan melalui fasilitas rekaman keping VCD, dengan sarana boneka jari dan gambar seri.

Pada perkembangannya, imbuh Suharno, di rumah pintar tumbuh menjadi sentra pembelajaran komputer yang memberikan pengenalan dasar pemakaian komputer pada anak-anak.

Disamping itu, juga tumbuh sebagai sentra kriya, yang memberikan pelatihan kecakapan hidup (life skill) kepada masyarakat. Seperti bimbingan menjahit, melukis, batik, musik, masak dan lain-lain. (Bambang Pur-50)

http://www.suaramerdeka.com/smcetak/index.php?fuseaction=beritacetak.detailberitacetak&id_beritacetak=56872

Tidak ada komentar:

Posting Komentar