Rabu, 13 Mei 2009

Peranan SMP Terbuka Dalam Penuntasan Wajar Dikdas 9 Tahun

Masyarakat yang bertempat tinggal di pedalaman yang memiliki apresiasi tinggi terhadap pendidikan sangat mengharapkan agar anak-anaknya dapat melanjutkan pendidikan setelah tamat Sekolah Dasar, meskipun keadaan mereka itu miskin,baik miskin harta maupun miskin informasi. Di samping itu masih ada beragam kendala social ekonomi, atau kendala waktu bagi anak-anaknya karena harus bekerja membantu orang tua, sehingga kecil sekali kemungkinan untuk dapat mengikuti pelajaran di SMP Reguler.

Ciri-ciri SMP terbuka adalah yang tidak terikat waktu dan tempat dan lebih menitikberatkan pada belajar mandiri, maka SMP Terbuka lebih banyak menerapkan pendidikan jarak jauh yang memerlukan bantuan tutor atau fasilitator. Tuto pada SMP Terbuka disebut Guru Pamong. Sebagimana diketahui, bahwa SMP Terbuka adalah sekolah lanjutan tingkat pertama yang dirancang khusus untuk melayani para siswa usia 13-15 tahun yang tidak dapat mengikuti pelajaran secara biasa pada SMP Reguler setempat, karena alas an social ekonomi, transportasi, kondisi geografis atau kendala waktu untuk membantu orang tua bekerja.

Berbagai ragam kendala tersebut merupakan fenomena dan gambaran secara nyata dari kebanyakan siswa SMP Terbuka yang sebenarnya tetap berkeinginan untuk belajar hingga meraih jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Sebagai salah satu pola dalam pelaksanaan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, SMP Terbuka telah berjasa dalam memberikan pelayanan pendidikan bagi para siswa usia 13-15 tahun yang memiliki kerakteristik khusus tersebut. Karakteristik dimaksud antara lain adalah rendahnya status ekonomi orang tua atau masyarakat dan keterpencilan tempat tinggal siswa, baik secara social maupun geografis yang sulit untuk dijangkau oleh pelayanan pendidikan, baik melalui SMP Reguler maupun jenis pendidikan lainnya yang setingkat. Disamping miskin harta, mereka pada umumnya juga miskin informasi.

Kondisi SMP Terbuka di Provinsi Bali adalah berjumlah 27 sekolah, dengan 77 Tempat Kelompok Belajar (TKB), pesert didik berjumlah 2.445 orang, 281 Guru Bina dan 163 orang Guru Pamong sangat menopang Angka Partisipasi Kasar di Provinsi Bali. Untuk meningkatkan mutu SMp Terbuka dilakukan berbagai usaha, baik berkaitan dengan kurikulum, tenaga, sarana, amupun proses pembelajarannya.

Berdasarkan kondisi SMP Terbuka sebagaimana diuraikan diatas, maka keiatan pembinaan SMP Terbuka merupakan upaya yang mutlak sangat diperlukan untuk direncakan dengan matang dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, mengingat SMP Terbuka merupakan salah satu andalan dalam Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun.


http://disdikpora.baliprov.go.id/2008/peranan-smp-terbuka-dalam-penuntasan-wajar-dikdas-9-tahun/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar