Rabu, 20 Mei 2009

Didirikan Sekolah Jurusan Otomotif

PEKALONGAN - Pesantren Alquran Buaran dan Lembaga Pendidikan Maarif NU Pekalongan tahun ini akan mendirikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Syafii Akrom Jurusan Otomotif. Pesantren menyediakan dana sekitar Rp 400 juta, sedangkan bantuan dari pemerintah Rp 375 juta.

''Tahun pertama kami membangun ruang kelas, kantor, dan ruang bengkel dasar. Peletakan batu pertama pembangunan gedung telah kami lakukan Sabtu (24/1),'' kata Kepala Sekolah Suratno SPd, Drs H Ahmad Suyuti, ketua tim pembangunan.

Suratno mengakui pembangunan SMK kecil itu merupakan bantuan proyek dari pemerintah khusus ke pesantren. Dana Rp 375 juta itu dari pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kota Pekalongan, sama-sama Rp 125 juta.

Pembangunan gedung, kata dia, direncanakan selesai Juni. Jadi tahun 2004/2005 bisa menerima siswa. ''Tahun pertama kami menargetkan siswa tiga kelas,'' katanya.

Siswa yang diterima terdiri atas para santri dan masyarakat umum. Pembelajaran juga gabungan pesantren dan umum.

''Kami berharap pendirian SMK otomotif membuka peluang kerja di kalangan pesantren,'' kata dia.

Langsung Kerja

Dia menyatakan di Jateng ada sembilan proyek SMK kecil, empat untuk pesantren. Jurusan pun berbeda-beda sesuai dengan keinginan daerah.

Pekalongan memilih jurusan otomotif. Dengan tujuan, setelah lulus siswa bisa langsung bekerja.

''Sekarang kendaraan roda dua dan empat meningkat tajam. Itu memberikan peluang bagi tenaga otomotif untuk membuka usaha perbengkelan,'' katanya.

Bagaimana rencana pembangunan tahun kedua? Dia menuturkan akan melihat perkembangan. Pemerintah juga akan membantu dengan melihat perkembangan selama setahun.

Kalau bagus, dia berharap pemerintah membantu lebih banyak. Karena itu sekarang dia belum tahu bantuan yang akan diberikan untuk proyek tahun depan.

Drs Abdul Jalil, Kepala Subdinas Pendidikan Menengah dan Umum Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, menyatakan pemilihan jurusan otomotif cukup tepat. Sebab, jurusan itu masih jarang di wilayah eks Karesidenan Pekalongan.

''Bahkan di pesantren adalah yang pertama di eks Karesidenan Pekalongan,'' kata dia menanggapi rencana berdirinya sekolah tersebut.(A15-34g)



http://www.suaramerdeka.com/harian/0401/26/dar16.htm


Tidak ada komentar:

Posting Komentar