Rabu, 20 Mei 2009

Pengembangan Pendidikan Non Formal di BAPEDA DIY

Senin, 30 Juni 2008 Sumber: fdghh
Oleh: admin-->Dibaca: 44 kali

Pada tanggal 30 Juni 2008 pukul 08.30 s/d 12.30 bertempat di Ruang Sidang A Badan Perencanaan Daerah (BAPEDA) Provinsi DIY di Kompleks Kepatihan Danurejan Jl.Malioboro Yogyakarta berlangsung Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Membangun Kualitas Melalui Pendidikan Non Formal dengan agenda diskusi dan mendengarkan paparan dari Nara Sumber: Ir.Bambang Hario Prabowo (Ketua DPD HIPKI DIY) dengan tema “Tantangan dan Strategi Mewujudkan SDM Terampil dan Berdayasaing Melalui Pendidikan Kursus” dan Prof.Dr.Yoyon Suryono, MS (Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah FIP UNY). Acara FDG ini dipimpin langsung oleh Kepala BAPEDA DIY Ir.Setyoso Hardjowisastro,M.Si. Direktur Bugs Training Center Bp.Perdana Afif Luthfy,ST hadir dalam forum sebagai Koordinator Badan Litbang DPD HIPKI DIY dan Sekretaris DPC HIPKI Sleman bersama dengan seluruh komponen pendidikan non formal lainnya mendiskusikan penguatan peranan pendidikan non formal dalam membantu pengentasan masalah pengangguran di masyarakat. Dari data-data yang disajikan terpapar bahwa pengangguran sarjana S1 telah mencapai 700rb orang, demikian pula pengangguran S2 mencapai 2000 orang yang menjadi indikasi bahwa pendidikan formal gagal dalam mempersiapkan para lulusannya agar terserap sesuai kebutuhan dunia kerja. Diharapkan dengan penguatan peranan Pendidikan Non Formal yang salah satunya Lembaga Pendidikan Kursus ini akan dapat mendorong pengentasan pengangguran dan kemiskinan di DIY. Pemerintah Provinsi DIY melalui BAPEDA akan terus mendukung dengan memprogramkan serta mengalokasikan pendanaan untuk tumbuh kembangnya Lembaga Pendidikan Kursus di DIY agar mampu meningkat manajemen, fasilitas maupun pencitraannya. Dalam Paparan Nara Sumber, diangkat beberapa contoh kasus Lembaga Pendidikan yang memiliki keunggulan kompetitif, seperti LPK Duta Persada (Mencetak Crew Pelayaran yang mampu bekerja profesional dan sukses di luar negeri), Bugs Training Center (Training IT dengan layanan Perguruan Tinggi se-Indonesia) dan Wisma Bahasa (Pelatihan Bahasa Indonesia, termasuk bagi Duta Besar Inggris untuk Indonesia). Sedangkan Prof.Dr.Yoyon Suryono, MS yang mendapat predikat guru besar dalam Bidang Ilmu Evaluasi Pendidikan Nonformal pada FIP UNY dengan Disertasi berjudul “Politik Pendidikan Nonformal Dalam Membangun Masyarakat Belajar yang Demokratis” menyoroti tentang budaya proyek dan birokrasi yang masih kurang bersih selama ini kurang mendukung tumbuh kembangnya Pendidikan Non Formal. Semoga FGD ini mampu merumuskan berbagai program yang kondusif yang tentu saja jauh dari nuansa sekedar proyek dengan dilandasi good corporate government di DIY.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar