Selasa, 03 Maret 2009

Jumat, 22 Oktober 2004
Jalani Pendidikan Formal Selama Dua Tahun
Mengenal Sosok Basiuni Imran: Maharaja Imam Sambas

BUKU: Sebagai tokoh pendidikan dari Kabupaten Sambas, perjalanan hidup Basiuni Imran patut dicatat. Nah, Erwin Mahrus, penuli dari Sempalai, telah mencatatkan sosok yang dikenal sebagai Maharaja Imam Sambas ini. Foto: zulkarnain fauzi Sambas,- BASIUNI Imran dilahirkan di Sambas, 25 Zulhijjah 1302 H (16 Oktober 1885 M). Memasuki usia sekolah, 6-7 tahun, dia mulai belajar di lembaga pendidikan formal dan belajar agama secara informal. Diajar oleh ayahnya membaca alquran dan menyekolahkan di sekolah rakyat (volkschool). Diajarkan dasar-dasar nahwu dan saraf dari kitab aljurumiyah dan kaylani. Harus diakui pula, tidak ada informasi lebih lanjut mengenai pendidikan formalnya.

Menurut keterangan dari Abdul Muis Ismail, staf pengajar di Fisip Untan yang pernah menulis, Basiuni hanya sempat menjalani pendidikan formasil selama dua tahun dan informalnya di tempuh selama sepuluh tahun.

Ketika berusia 17 tahun, Basiuni pergi ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji dan dilanjutkan dengan studi di sana selama lima tahun. Selanjutnya, Basiuni kembali ke Sambas karena dipanggil oleh ayahnya. Kemudian, selama kurang lebih dua tahun mengajar di Sambas. Selama itu pula, dia belanganan majalah Almanar yang dipimpin oleh Rasyid Ridha dan membaca berbagai buku dari Mesir.

Ia merasa telah menemukan ilmu murni tentang agama didasarkan pada kitabullah dan sunnah, apalagi majalah Almanar memuat beberapa pengetahuan lainnya yang sangat bermanfaat. Ini bearti, sejak itu pula Basiuni telah berkenalan dengan gagasan pemurnian dan pembaharuan Islam Rasyid Ridha, yang merupakan murid termuka M Abduh. Namun begitu, Basiuni merasa ilmu dan wawasannya tentang Islam masih kurang lengkap, sehingga dia melirik Kairo (Mesir) sebagai tujuan studinya.

Tahun 1909, Basiuni berangkat ke Mesir dengan tujuan AL Azhar. Keberangkatannya ini disertai adiknya Ahmad Fawzi dan Ahmad Sood. Dia berangkat menggunakan kapal Perancis dari Singapura dan menuju ke Terusan Suez. Setibanya di Mesir, ia dijemput oleh Sayyid Salih Ridha, yang merupakan saudara Sayyid Muhammad Rasyid Ridha.

Selama di rumah Rasyid Ridha, telah terjadi pengujian yang tidak resmi terhadap Basiuni. Baik itu tentang agama maupun tanya jawab tentang kehidupan keagamaan di Indonesia. (zrf/bersambung)<>

Menurut keterangan dari Abdul Muis Ismail, staf pengajar di Fisip Untan yang pernah menulis, Basiuni hanya sempat menjalani pendidikan formasil selama dua tahun dan informalnya di tempuh selama sepuluh tahun.

Ketika berusia 17 tahun, Basiuni pergi ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji dan dilanjutkan dengan studi di sana selama lima tahun. Selanjutnya, Basiuni kembali ke Sambas karena dipanggil oleh ayahnya. Kemudian, selama kurang lebih dua tahun mengajar di Sambas. Selama itu pula, dia belanganan majalah Almanar yang dipimpin oleh Rasyid Ridha dan membaca berbagai buku dari Mesir.

Ia merasa telah menemukan ilmu murni tentang agama didasarkan pada kitabullah dan sunnah, apalagi majalah Almanar memuat beberapa pengetahuan lainnya yang sangat bermanfaat. Ini bearti, sejak itu pula Basiuni telah berkenalan dengan gagasan pemurnian dan pembaharuan Islam Rasyid Ridha, yang merupakan murid termuka M Abduh. Namun begitu, Basiuni merasa ilmu dan wawasannya tentang Islam masih kurang lengkap, sehingga dia melirik Kairo (Mesir) sebagai tujuan studinya.

Tahun 1909, Basiuni berangkat ke Mesir dengan tujuan AL Azhar. Keberangkatannya ini disertai adiknya Ahmad Fawzi dan Ahmad Sood. Dia berangkat menggunakan kapal Perancis dari Singapura dan menuju ke Terusan Suez. Setibanya di Mesir, ia dijemput oleh Sayyid Salih Ridha, yang merupakan saudara Sayyid Muhammad Rasyid Ridha.

Selama di rumah Rasyid Ridha, telah terjadi pengujian yang tidak resmi terhadap Basiuni. Baik itu tentang agama maupun tanya jawab tentang kehidupan keagamaan di Indonesia.



1 komentar:

  1. terima kasih yang saya merasa sangat senang selaku ahli keluarga m. basuni imran sosok nya dimuat di blog anda

    BalasHapus