Senin, 16 Maret 2009

Pendidikan Informal Ikut Berantas Buta Aksara
GUNUNGKIDUL: Pendidikan informal memiliki kontribusi terhadap pengentasan buta aksara dan penuntasan wajib belajar tingkat sekolah dasar (SD) hingga sekolah lanjutan pertama (SLP). Salah satu pendidikan informal adalah pendidikan yang diselenggarakan oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Gunungkidul. Kabupaten Gunungkidul memiliki 53 PKBM yang tersebar di 144 desa.

PKBM ini memiliki program belajar untuk Keaksaraan Fungsional (KF), Kejar Paket A (setara SD), Kejar Paket B (setara SMP), dan Kejar Paket C (setara SMU).Selain itu PKBM juga membantu kelompok masyarakat untuk meningkatkan ketrampilan untuk peningkatan pendapatan.

Wardoyo, Ketua PKBM Wasis, mengatakan, "PKBM Wasis pada tahun ajaran 2008/2009 memiliki 220 peserta KF, 20 peserta KF lanjutan, 40 peserta kejar paket B Kelas 8, 20 peserta Kejar paket B Kelas 9 dan 57 peserta Kejar paket C".

Ia menambahkan, dana kegiatan tersebut berasal dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) dan swadaya. PKBM Wasis bersekretariat di Desa Katongan dengan peserta belajar dari Desa Katongan dan Desa Natah, Kecamatan Nglipar, Gunungkidul. Dalam bahasa Indonesia, "wasis" berarti "pintar".(BJ-88)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar