anak SD

Akhir-akhir ini, banyak orangtua yang mau tidak mau harus terlibat aktif dalam mengikuti pelajaran anaknya yang duduk di bangku SD. Banyak cerita dari para orangtua murid yang mengeluhkan beban pelajaran siswa SD saat ini. Saya sempat merasa heran, kira-kira apa yang sesungguhnya dikeluhkan oleh banyak orangtua murid. Akhirnya saya bisa mendapatkan jawabannya pada suatu ketika saya membaca sendiri isi buku-buku pelajaran anak saya yang duduk di bangku kelas 4 SD.

Nah, coba kita lihat salah satu, yaitu pelajaran PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) betapa terkejutnya saya menemukan bahasan yang cukup dalam mengenai fungsi dan tugas lembaga legislatif yaitu fungsi pengawasan, budgeting dan legislasi, termasuk bahasan mengenai hak amandemen, hak interpelasi, hak budget dst. Selain itu ada juga tugas lembaga lembaga yudikatif seperti halnya mahkamah agung, mahkamah konstitusi, komisi yudisial. Belum lagi tugas lembaga eksekutif, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah. Tambah lagi harus menghafal nama-nama menteri, yang lumayan banyak. Apakah memang seorang anak SD kelas 4 harus menguasai banyak hal dan sedemikian detil mengenai lembaga pemerintahan? Jangan-jangan kita pun para orangtuanya belum tentu banyak yang paham.

Ini adalah salah satu dari sekian banyak persoalan dalam dunia pendidikan SD kita, yaitu beban pelajaran dan muatan kurikulum yang terlalu tinggi bahkan terkesan terlalu “dijejali”. Dari sisi bahasa pun, penggunaan kalimatnya tidak sesuai untuk tingkatan seorang anak SD, bahkan sepertinya lebih sesuai untuk dibaca oleh mereka yang sudah menjadi seorang mahasiswa. Aduh kasihan sekali ya beban anak-anak SD kita sekarang…